counter

Senin, 28 April 2014

Masalah Anak di TK_Tugas Pengenalan Peserta Didik_Ibu Citra



Nama               : Winarti
NPM               : 1313054065
Makul              : Pengenalan Peserta Didik
Dosen              : Ibu Citra Abriani Maharani, S.Pd., M.Pd., Kons

Masalah Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak

Kali ini saya akan membahas permasalahan anak dari salah satu TK Bandar Lampung. Saya akan membahas permasalahan dari anak yang bernama Reni. Berikut adalah ulasannya.
Reni ini adalah anak dari kelas B2 di TK tersebut. Latar belakang keluarga Reni adalah ayahnya yang sibuk bekerja dan ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa. Reni selalu diantar dan ditemani ibunya dari berangkat sekolah hingga pulang sekolah.
Dari pengamatan saya selama beberapa minggu di TK tersebut, Reni ini anaknya cenderung pendiam soalnya kalau tidak diajak berbicara ia hanya diam saja. Dalam hal bersosialisasi pun ia tidak mau berbaur dengan teman-temannya yang lain, bila tidak diajak main dengan temannya maka ia pun hanya terdiam dan sibuk sendiri. Reni juga anaknya belum bisa mandiri, ia selalu mendekat pada ibunya.
Dari ulasan di atas, maka dapat kita lihat beberapa permasalahan Reni dari berbagai segi antara lain:

A.    Segi Sosial
Sosial adalah dimana kita dapat berinteraksi dengan sesama sehingga kita bisa menemukan hal baru dari interaksi tersebut.
Dari segi sosial, reni cenderung bersifat pasif atau diam. Baik berada di dalam kelas maupun di luar kelas saat jam istirahat tiba. Ketika di dalam kelas, reni ini terlihat murung, tidak bersemangat seperti teman-temannya yang lain. Sebagai contoh dari pengamatan saya ketika jam pelajaran dengan tema mewarnai. Reni tidak membawa banyak pensil warna.
Ketika itu saya mengamati satu per satu anak saat mewarnai dan saya melihat beberapa hasil mewarnainya Reni hanya warna kuning,hitam, dan warna merah saja. Lalu saya tanya Reni mengapa kok hanya 3 warna itu saja?. Reni lalu menjawab tidak membawa pensil warna banyak bu, hanya bawa 3. Lalu saya tanya dia lagi mengapa tidak meminjam dengan teman-teman?. Reni hanya menggeleng-gelengkan kepala saja.
Setelah itu saya tanya kembali, mengapa kok diam saja tidak pinjam ke teman-teman? Apa reni malu? Dan ternyata ia mengagguk iya. Dari sinilah saya dapat melihat bahwa reni anaknya pemalu serta pendiam. Ia cenderung lebih suka bermain sendiri ataupun menyendiri.
B.     Segi Emosi
Emosi adalah luapan perasaan seseorang, baik itu luapan yang positif maupun negatif. Emosi seseorang dapat kita lihat dari bahasa tubuh orang tersebut maupun dari ekspresi wajah seseorang. Kita juga dapat melihat bagaimana karakteristik seseorang salah satunya yaitu dari emosinya.
Dari segi emosi, menurut saya Reni ini mempunyai karakter yang suka mengalah dan tidak mau membalas perbuatan teman-temannya seperti kebanyakkan anak lainnya bila diejek atau dinakali akan membalasnya maka kalau Reni hanya diam saja bila diledek teman-temannya.
Pernah suatu ketika, saat berada di kelas ada salah seorang teman Reni bernama Diva. Diva ini seorang perempuan, ia memang memiliki sifat yang suka mengganggu teman-temannya. Saat itu Reni sedang menghitung karena sedang belajar berhitung. Tiba-tiba Diva mencoret-coret buku Reni serta memukul Reni dengan pensil.
Saya yang melihat tersebut langsung membri pengertian kepada Diva bahwa hal tersebut tidak baik. Lalu saya bertanya kepada Reni, mengapa sudah dipukul Diva dan bukunya sudah di coret-coret kok hanya diam saja. Jawaban Reni sangat simple, ia hanya menggelengkan kepala saja tanpa memberi jawaban apapun.
Awalnya saya hanya mengamati Reni dan saya coba untuk mengajak ia berbicara agar tidak terlalu diam dan supaya ia bisa seperti teman-teman yang lain saling mengobrol atau bermain dikelas. Namun karena kejadian Reni diisengi Diva dan ia hanya diam saja sayapun sedikit geram. Akhirnya sayapun bertanya dengan ibu Sukamti guru kelas B2, ternyata Reni ini memang anaknya sangat pendiam, tidak pernah mau membalas teman yang lain.
Lalu saya tanya dengan ibu Sukamti mengapa Reni menjadi seperti itu? Apakah tidak ada dorongan dari orang tua dirumah? Apakah saat dirumah Reni jarang diajak komunikasi dengan orang tua nya?
Ibu Sukamti menjawab bahwa memang orang tua Reni kurang memberikan stimulus melalui komunikasi hingga mengakibatkan Reni ini kurang dari segi sosialnya. Orang tua Reni ayahnya sibuk bekerja sedangkan ibunya sibuk merawat anaknya yang kedua masih berusia beberapa bulan sehingga mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap Reni.
Lalu dari sifat Reni yang hanya diam saja ketika ada temannya yang nakal dengan dia, hal ini dikarenakan memang sifat Reni yang seperti itu. Ibu Sukamti juga mengatakan bahwa Reni setiap di apa-apakan oleh temannya ia hanya bisa diam. Dan saat memang ia benar-benar kesakitan karena ulah temannya ia hanya menangis dan jika tidak ada guru yang bertanya mengapa dia menangis maka Reni hanya diam saja tidak mau mengadu dengan ibu gurunya.
Dari situlah, akhirnya saya mengetahui mengapa dan ada apa sebenarnya yang mengakibatkan Reni bersikap seperti itu.
C.    Segi Kognitif
Kognitif merupakan segala sesuatu yang menyangkut aktivitas otak. Hal tersebut antara lain dari segi pemahaman dan pengetahuan.
Dari segi kognitif dan dari pengamatan saya bahwa Reni adalah tipe anak yang dari segi kognitif perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi serta dibutuhkan bantuan dari guru serta dukungan orangtua dirumah.
Ketika guru memberikan berbagai pertanyaan kepada anak-anak dengan bermain Reni hanya diam saja. Tak nampak ia ikut menjawab pertanyaan dari ibu guru. Dan tidak seperti teman-temannya yang lain aktif menjawab dan berebutan menjawab satu sama lain.
Hal lain yang terjadi yakni ketika pelajaran berhitung, anak-anak harus menjawab berbagai penjumlahan dan pengurangan. Disini terlihat sekali kurangnya pemahaman Reni terhadap pelajaran berhitung.
Sayapun penasaran dengan Reni yang memang butuh perhatian ekstra. Maka sayapun bertanya dengan ibu Reni mengapa Reni kurang cakap saat belajar berhitung maupun menjawab pertanyaan dari para guru?, Mengapa Reni hanya diam saja? Dan apa yang dilakukan ibu Reni saat berada dirumah?.
Lalu ibu Reni menjawab, memang Reni kalau dirumah disuruh belajar masih malas-malasan dan ia hanya suka bermain-main sendiri sesuka hati. Yang ibu Reni lakukan dirumah hanya sekedar menyuruh tanpa memberikan contoh ataupun membimbing langsung. Hal tersebut dikarenakan ibu Reni sibuk dan kelelahan mengurus adik Reni.
Walaupun guru-guru disekolah sudah dengan sabar membimbing, mengajarkan ataupun mengarahkan namun dari segi kognitif Reni masih kurang.
Maka, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
a.       Dari segi sosial, masih kurangnya interaksi antar teman. Sehingga terlihat bahwa Reni lebih senang menyendiri serta asyik sendiri. Kurangnya keakraban antar teman dan lingkungan. Serta rasa malu sehingga dapat menghambat kesosialan Reni kepada teman maupun guru.
Dari sikap berbahasapun Reni masih terlihat seperti orang yang tidak mau berbicara dengan siapapun. Ekspresi wajahnya memperlihatkan bahwa ia lebih suka sendiri.

b.      Dari segi emosi, kurangnya dari segi emosi Reni karena walaupun Reni diapakan dengan teman-temannya maka ia hanya diam saja tidak membalas dengan kata-kata ataupun perbuatan.
Dalam hal ini tidak bisanya Reni untuk mengungkapkan emosi yang dialaminya kepada orang lain. Terlihat seperti rasa takut dalam diri jika ingin mengungkapkan emosinya dan terlihat pula rasa ketidakpdulian Reni terhadap situasi apapun yang terjadi disekitarnya.

c.       Dari segi kognitif, masih kurangnya pemahaman atau pengetahuan Reni untuk memecahkan masalah, kurang fokus pada apa yang ditanyakan serta terlihat seperti ada kebingungan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru sehingga ia hanya terdiam.
Untuk mengatasi berbagai masalah diatas, dapat dilakukan dengan beberapa solusi antara lain:
a.       Dari pihak guru/pendidik;

Ø  Dari segi sosial:
-          Sebaiknya terus melakukan stimulasi bahasa agar Reni mampu dan berani mengungkapkan segala emosinya, agar tidak murung terus saat disekolah. Serta supaya Reni dapat bersosialisai kepada teman-teman atau orang-orang disekitarnya. Agar Reni tidak menjadi sosok anak yang pendiam, pemalu dan takut.

-          Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan hal-hal yang terjadi dalam diri anak tersebut. Dalam hal ini guru hendaknya menjadi pendengar yang baik dan setia.

-          Guru membantu anak untuk lebih mandiri dan mencari cara atau metode agar anak tersebut menjadi lebih terbuka.

Ø  Dari segi emosi:
-          Guru dapat mengajarkan anak untuk bermain drama atau dramatic play untuk anak usia dini. Maka hal ini dapat melatih emosi anak agar anak dapat memainkan perannya dengan sesuai serta agar anak dapat mengekspresikan emosinya tanpa rasa takut.

Ø  Dari segi kognitif:
-          Guru dapat terus melatih, membimbing dan mengembangkan kognitif anak. Apabila guru menemui anak seperti Reni, maka guru dapat memberikan perhatian lebih tanpa mengesampingkan murud-murid yang lain. Agar Reni dapat menjadi anak yang cepat tanggap, paham dam berani untuk mengungkapkan segala gagasannya di depan semua teman-teman serta guru.

b.      Dari pihak orang tua;
Diharapkan kepada orang tua untuk lebih perhatian serta mengawasi perkembangan anak dari segi sosial, emosi dan kognitifnya.
Ø  Dari segi sosial:
-          Orang tua dapat mengajak berbicara atau mengajak anak untuk berbincang ketika sedang santai dirumah atau menyuruh anaknya untuk bermain bersama teman-teman dilingkungan sekitar rumahnya agar nantinya ketika disekolahpun anak tersebut tidak pasif atau tidak suka menyendiri. Agar anak dapat berkembang kesosialannya kepada teman sebaya, lingkungan maupun orang yang lebih tua.

Ø  Dari segi emosi:
-          Orang tua hendaknya ketika berada dirumah tidak melampiaskan kemarahan dengan memukul atau berkata dengan kata-kata yang tidak patut di dengar oleh anak.

-          Orang tua hendaknya bisa lebih sabar dan dapat melihat bagaimana perkembangan emosi anaknya baik dirumah ataupun disekolah. Karena dapat menghambat perkembangan emosi anak.

Mungkin bisa jadi anak tersebut jika dirumah dapat berontak dengan orang tua. Namun apakah hal tersebut kemudian terjadi di sekolah??
Jika anak tidak dapat melampiaskan emosinya ketika disekolah, maka hal tersebut dapat berdampak negatif bagi anak. Hal ini akan mengakibatkan teman-temannya yang lain lebih suka mem-‘bully’ Reni daripada teman yang lain. Jika Reni mendapatkan bully-an terus menerus dari teman-temannya maka akan mengganggu dari segi psikis Reni itu sendiri.

Ø  Dari segi kognitif:
-          Orang tua hendaknya terus melatih kemampuan kognitif anak ketika sedang berada dirumah dengan membuat berbagai latihan dan memperbanyak perbendaharaan kata agar dapat membantu dan memperbanyak kosa kata yang harus dimiliki anak. Karena menurut buku yang pernah saya baca bahwa anak normal itu bisa menguasai perbendaharan kata sebanyak 600 kata.

Untuk itu dibutuhkan kesabaran, keuletan serta ketekunan dari orang tua serta hendaknya walaupun orang tua sibuk diharapkan tetap dapat memprhatikan kondisi atau perkembangan anaknya agar tumbuh dengan optimal.

c.       Dari pihak sekolah, hendaknya sekolah dapat mengadakan berbagai acara untuk mendukung dan mengoptimalkan perkembangan anak dari segi sosial, emosi dan kognitif anak antara lain:

Ø  Dari segi sosial dan emosi:
-          Sekolah dapat mengadakan acara peduli sesama atau bakti sosial sehingga anak-anak mengetahui bagaimana keadaan orang-orang diluar sana yang masih memiliki banyalk kekurangan. Serta agar anak dapat saling meolong, menghargai dan menghormati.

-          Sekolah dapat mengadakan acara pentas seni atau pertunjukkan yang semuanya diperankan oleh anak-anak misalkan pertunjukkan drama atau dramatic play, lomba menyanyi atau lomba menari individu atau kelompok. Jika hal tersebut dilakukan maka akan dapat melatih sosial dan emosi anak serta akan menumbuhkan rasa percaya diri, mandiri dan berani pada anak.


Ø  Dari segi kognitif:
-          Sekolah dapat mengadakan lomba kreatifitas agar anak dapat mengekspresikan apapun yang ingin mereka buat sesuai dengan kreatifitasnya.
Contohnya: sekolah mengadakan lomba nempel-menempel dengan kertas kado, koran ataupun kertas origami yang dipotong kecil-kecil lalu ditempelkan pada suatu objek misalkan gambar bunga atau binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar