counter

Rabu, 19 November 2014

Pengaruh Perkembangan Otak Terhadap Kecerdasan Anak



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sujiono (2013:49-52) menyatakan bahwa anak manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah dikarunia sejumlah kemampuan yang melebihi ciptaan Tuhan laiinya yang ada di muka bumi ini. Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnya adalah karena manusia mempunyai akal dan pikiran yang merupakan satu kesatuan dari hasil kerja otak. Melalui akal pikiran inilah manusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk dapat mempertahankan diri dan melanjutkan  keturunannya. Selanjutnya ciri yang paling dominan adalah manusia mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui proses eksplorasi dan belajar dari lingkungan.

Sujiono (2010: 49-52) Masa usia dini merupakan  masa awal perkembangan. Banyak pakar meyakini bahwa masa ini merupakan masa keemasan untuk melakukan stimulasi fungsi otak melalui berbagai aktivitas yang dapat menstimulasi organ penginderaan berupa kemampuan visual, auditori, sensori dan motorik. Berkat kemampuan fungsi otaknya, manusia dapat menjalankan fungsi fisik dan psikososialnya dan dapat lebih meningkatkan kemampuan tersebut melalui kegiatan belajar yang merupakan interaksi dengan lingkungannya baik disengaja ataupun tidak sengaja.

Otak manusia terdiri dari belahan otak kiri dan kanan. Otak kiri berkaitan dengan fungsi akademik yang terdiri dari kemampunan berbicara, kemampuan mengolah tata bahasa, baca tulis, daya ingat, logika, angka, analisis,dll.  Sementara otak kanan tempat untuk perkembangan hal-hal yang bersifat artistik, kreativitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, pengembangan kepribadian. Para ahli banyak yang mengatakan otak kiri sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient), sementara otak kanan memegang peranan penting bagi perkembangan EQ (Emotional Ouotient) seseorang (dalam http://eliyohana123.blogspot.com/2013/10/22-cara-memaksimalkan-otak-kanan-dan.html).

Menurut saya, sistem pembelajaran di negeri kita masih mengacu pada perkembangan otak kanan semata. Padahal di Eropa dan Amerika misalnya, pendidikan yang diterapkan berupa kegiatan menari, menyanyi, melukis dan sebagainya pada awal-awal pendidikan. Untuk itu, dalam  makalah kali ini, saya akan membahas mengenai uraian perkembangan otak yang berhubungan dengan sembilan kecerdasan majemuk.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1                    Apakah pengertian dari kecerdasan majemuk?
1.2.2                    Sebutkan fungsi otak?
1.2.3                    Bagaimana Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Otak Anak?
1.2.4                    Bagaimana pengaruh musik terhadap kecerdasan otak anak?

Senin, 17 November 2014

Dasar2 Kurikulum-Winarti-1313054065-Pg.PAUD UNILA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual anak usia dini. Dengan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. Pada dasarnya anak-anak suka sekali bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri maupun berkelompok.

Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, kenikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi. Bermain memiliki fungsi yang sangat luas, seperti untuk anak, untuk guru, orang tua dan fungsi lainnya.bagi anak. Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan, melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan perkembangan lainnya.

Fungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar guru dan orangtua dapat memahami karakter anak dan jalan pikiran anak, dapat intervensi, kolaborasi dan berkomunikasi dengan baik kepada anak. Fungsi lainnya adalah rekreasi, penyaluran energi, persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi (penyatuan) dengan alam sekitar.

Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children,1997), bermain merupakan alat utama belajar anak. Demikian juga pemerintah Indonesia telah mencanangkan prinsip, “Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”.Bermain yang sesuai dengan tujuan di atas adalah bermain yang memiliki ciri-ciri seperti : menimbulkan kesenangan, spontanitas, motivasi dari anak sendiri, dan aturan ditentukan oleh anak sendiri.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1                 Apakah pengertian dari bermain?
1.2.2                 Sebutkan fungsi bermain?
1.2.3                 Apakah  tujuan bermain?
1.2.4                 Mengapa bermain sambil belajar?