counter

Jumat, 12 September 2014

Tahapan Bermain Menurut Jean Piaget



Jean Piaget mengemukakan tahapan bermain sebagai berikut:
a.       Sensory Motor Play (¾ bulan - ­1/2 tahun)
Bermain dimulai pada periode perkembangan kognitif sensori motor yaitu anak berinteraksi dengan dunia sekitar melalui panca indra. Sebelum usia 3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan sebagai bermain. Kegiatan bayi hanya merupakan pengulangan dari hal-hal yang dilakukan sebelumnya, dan Piaget menamakannya reproductive assimilation.
Pada usia 7-11 bulan kegiatan yang dilakukan anak bukan semata-mata berupa pengulangan, namun sudah disertai dengan variasi. Pada usia 18 bulan tampak adanya percobaan-percobaan aktif pada kegiatan bermain anak.
Contohnya permainannnya:
·         Anak yang bermain dengan meja, secara tidak sengaja memukul meja dan ternyata menimbulkan suara berbeda, sehingga dari pengalaman ini anak mendapat pengetahuan baru.

b.      Symbolic atau Make Belive Play (2-7 tahun)
Symbolic atau Make Belive Play merupakan ciri periode pra operasional yang terjadi antara usia 2-7 tahun yang ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura.
Contoh permainannya:

·         Anak bermain kuda-kudaan dengan sapu.
·         Anak menganggap penggaris menjadi pesawat-pesawatan, anak menganggap daun atau kertas itu adalah uang.
·         Anak bermain dokter-dokteran. Dimana dalam permainan ini dibutuhkan 3-5 anak yg terdiri dari dokter, perawat dan pasien.

c.       Social Play Games with Rules (8 tahun-11 tahun)
Usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rulers. Kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan.
Contoh permainannya:
·         Permainan kucing dan tikus.
Dalam permainan ini terdiri dari 5-10 anak atau lebih.
Cara Bermainnya:
-          Ketika kucing mulai mengejar, tikus-tikus boleh berlarian keluar masuk lingkaran pagar. Namun, tidak boleh melewati batas aman.
-          Jika ada tikus yang keluar dari garis, maka ia harus menggantikan kucing.
-          Sementara itu, pagar hanya berdiri dan tidak boleh melakukan gerakan-gerakan. Katakan kepada pagar bahwa mereka adalah pagar yang sangat kuat; jadi, harus berusaha bertahan di tempat semula jika tertabrak kucing atau tikus.
-          Tikus yang tertangkap harus berganti peran menjadi kucing.
-          Lakukan secara bergiliran, agar sebisa mungkin semua anak mendapat giliran.

d.      Games With Rules & Sports (11 tahun keatas)
Olah raga adalah kegiatan bermain yang menyenangkan dan dinikmati anak-anak, walaupun aturannya jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong games, karena bukan hanya rasa senang saja yang menjadi tujuan, tetapi ada suatu hasil akhir tertentu seperti ingin menang, memperoleh hasil kerja yang baik.
Contoh permainannya:
·         Bermain Bola Kasti
Dalam permainan bola kasti ini terdiri dari 6-12 anak atau lebih.
Cara bermainnya:
-          Pegang tongkat  pemukul dahulu. Cara memegang tongkat yaitu tangan kanan memegang tongkat dan tangan kiri kedepan sebagai ukuran tinggi bola yang diinginkan lalu pukul bola sekeras-kerasnya.
-          Setelah dipukul pastikan bola jauh dari tangkapan lawan dan lari ke arah tiang atau tanda yang sudah ditentukan.
-          Lalu jika sudah berada di tiang atau tanda lihat teman yang akan memukul.
-          Jika teman memukul dan pukulannya jauh cepat lari ke dalam area pemukul.
-          Kemudian jika anda terkena bola cepat ambil bola tersebut dan lempar ke arah lawan.
-          Pastikan lemparan anda terarah 

Refrensi Tugas:
Yunita S.Pd. 2014. http://nitnotsho1.blogspot.com/ . Diakses pada tanggal 11 September 2014. Pukul 18.35 WIB.
Nurani Sujiono, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT. Indeks. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar