Jean Piaget mengemukakan
tahapan bermain sebagai berikut:
a. Sensory Motor Play (¾ bulan - 1/2 tahun)
Bermain dimulai pada periode
perkembangan kognitif sensori motor yaitu anak berinteraksi dengan
dunia sekitar melalui panca indra. Sebelum usia
3-4 bulan, gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan sebagai
bermain. Kegiatan bayi hanya merupakan pengulangan dari hal-hal yang dilakukan
sebelumnya, dan Piaget menamakannya reproductive assimilation.
Pada usia 7-11 bulan kegiatan
yang dilakukan anak bukan semata-mata berupa pengulangan, namun sudah disertai
dengan variasi. Pada usia 18 bulan tampak adanya percobaan-percobaan aktif pada
kegiatan bermain anak.
Contohnya permainannnya:
·
Anak yang
bermain dengan meja, secara
tidak sengaja memukul meja dan ternyata menimbulkan suara berbeda, sehingga dari pengalaman ini anak mendapat pengetahuan baru.
b. Symbolic atau Make Belive Play (2-7 tahun)
Symbolic atau Make Belive Play
merupakan ciri periode pra operasional yang terjadi antara usia 2-7 tahun yang
ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura.
Contoh permainannya:
·
Anak bermain kuda-kudaan dengan sapu.
·
Anak menganggap penggaris menjadi pesawat-pesawatan,
anak menganggap daun atau kertas itu adalah uang.
·
Anak bermain dokter-dokteran. Dimana dalam permainan
ini dibutuhkan 3-5 anak yg terdiri dari dokter, perawat dan pasien.
c. Social Play Games with Rules (8 tahun-11 tahun)
Usia 8-11
tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rulers. Kegiatan
anak lebih banyak dikendalikan oleh aturan permainan.
Contoh permainannya:
·
Permainan kucing dan tikus.
Dalam permainan ini terdiri dari 5-10 anak atau lebih.
Cara Bermainnya:
-
Ketika kucing mulai mengejar, tikus-tikus boleh
berlarian keluar masuk lingkaran pagar. Namun, tidak boleh melewati batas aman.
-
Jika ada tikus yang keluar dari garis, maka ia harus
menggantikan kucing.
-
Sementara itu, pagar hanya berdiri dan tidak boleh
melakukan gerakan-gerakan. Katakan kepada pagar bahwa mereka adalah pagar yang
sangat kuat; jadi, harus berusaha bertahan di tempat semula jika tertabrak
kucing atau tikus.
-
Tikus yang tertangkap harus berganti peran menjadi
kucing.
-
Lakukan secara bergiliran, agar sebisa mungkin semua
anak mendapat giliran.
d. Games With Rules & Sports (11 tahun keatas)
Olah raga adalah kegiatan
bermain yang menyenangkan dan dinikmati anak-anak, walaupun aturannya jauh
lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang
tergolong games, karena bukan
hanya rasa senang saja yang menjadi tujuan, tetapi ada suatu hasil akhir
tertentu seperti ingin menang, memperoleh hasil kerja yang baik.
Contoh permainannya:
·
Bermain Bola Kasti
Dalam permainan bola kasti ini terdiri dari 6-12 anak
atau lebih.
Cara bermainnya:
-
Pegang tongkat pemukul dahulu. Cara memegang
tongkat yaitu tangan kanan memegang tongkat dan tangan kiri kedepan sebagai
ukuran tinggi bola yang diinginkan lalu pukul bola sekeras-kerasnya.
-
Setelah dipukul pastikan bola jauh dari tangkapan
lawan dan lari ke arah tiang atau tanda yang sudah ditentukan.
-
Lalu jika sudah berada di tiang atau tanda lihat teman
yang akan memukul.
-
Jika teman memukul dan pukulannya jauh cepat lari ke
dalam area pemukul.
-
Kemudian jika anda terkena bola cepat ambil bola
tersebut dan lempar ke arah lawan.
-
Pastikan lemparan anda terarah
Refrensi Tugas:
Yunita S.Pd. 2014. http://nitnotsho1.blogspot.com/ . Diakses pada
tanggal 11 September 2014. Pukul 18.35 WIB.
Nurani Sujiono, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. PT. Indeks. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar