BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendidikan adalah hak
warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga
negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai
penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan
kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat
mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di
usia-usia berikutnya.
UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Penyelenggaraan PAUD yang berada di wilayah pedesaan
juga terbentur pada kondisi ekonomi masyarakat yang tergolong kurang mampu.
PAUD sebagai lembaga pendidikan akan dipandang sebelah mata,. Dalam pola pikir
mereka tersirat bahwa pendidikan identik dengan biaya yang mahal dan jika anak
- anak disekolahkan pada usia dini maka kebutuhan ekonomi akan meningkat. Jika
pola pikir yang demikian terus berlanjut
maka itu berarti sebagian penerus dan pengisi kemerdekaan bangsa ini telah
kehilangan momentum penting dalam hidupnya, yaitu layanan Pendidikan Anak Usia
Dini ( PAUD ).
Sehingga perlu dikembangkan
strategi pengelolaan PAUD yang berbasis masyarakat secara holistik (menyeluruh)
serta terintegrasi.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apakah
pengertian dari Model PAUD Holistik?
b. Mengapa
diperlukan model PAUD Holistik dalam masyarakat?
c. Bagaimana
mengelola dan mengembangkan PAUD
berbasis pendekatan Holistik?
1.3 Tujuan
a. Agar
mengetahui pengertian dari model PAUD Holistik.
b. Agar
mengetahui penyebab diperlukannya model PAUD Holistik bagi masyarakat.
c. Agar
mengetahui cara mengelola dan mengembangkan PAUD berbasis Holistik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dari Model PAUD Holistik
PAUD yang berbasis masyarakat secara holistik (menyeluruh) serta
terintegrasi. Disebut Holistik-Integratif
karena program layanan yang diberikan tidak hanya bergerak dalam bidang
pendidikan saja, namun juga mencakup program layanan yang terkait dengan
kesehatan dan gizi, pengasuhan, serta perlindungan anak.
2.2 Perlunya Model PAUD Holistik bagi masyarakat
Anak merupakan suatu totalitas yang
utuh, maka pengembangannya harus dilakukan secara holistik (utuh dan
menyeluruh) dan tidak tersekat-sekat oleh ego sektoral. Sehingga perlu
dikembangkan strategi pengelolaan PAUD yang berbasis masyarakat secara holistik
(menyeluruh) serta terintegrasi. Disebut
Holistik-Integratif karena program
layanan yang diberikan tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan saja, namun
juga mencakup program layanan yang terkait dengan kesehatan dan gizi,
pengasuhan, serta perlindungan anak.
Terselenggaranya
Pendidikan dan Pengembangan Anak usia Dini secara menyeluruh dan terpadu
melalui pengintegrasia, Pelayanan secara terpadu tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan esensial anak, menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat,
cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Oleh
karena itu guna mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal disegala
bidang maka diperlukan adanya Pengembangan Pembelajaran (Kurikulum) dan
Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan pendekatan
Holistik dan Integratif. Jika ditinjau dari pengertian Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.3 Cara
Mengelola dan mengembangkan PAUD Berbasis Holistik
Atas
dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum PAUD dan Perangkat
Bahan Ajar PAUD secara Holistik dan Integratif. Sedangkan dalam implementasinya
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing Lembaga PAUD.
Pengembangan
Pembelajaran (Kurikulum) dan Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Holistik Integratif, didasarkan pada prinsip-prinsip yang terdiri
dari :
Prinsip-prinsip penyelenggaraan
pelayanan pengembangan anak usia dini holistik-integratif antara lain :
- Pelayanan yang holistik
- Pelayanan yang berkesinambungan
- Pelayanan yang tidak diskriminatif
- Perluasan distribusi pelayanan antarkelompok masyarakat
- Partisipasi masyarakat
- Berbasis budaya yang konstruktif
- Good governance
Lingkungan
dan suasana pembelajaran yang menyenangkan hendaknya dapat dirancang dengan
tepat. Anak-anak dapat berkembang dan berinteraksi secara positif dengan
Pendidik maupun orang lain. Pendidik juga diharapkan mampu memahami kondisi dan
kebutuhan anak serta dapat memfasilitasi kegiatan bersama anak secara penuh
untuk mengembangkan kemampuan dasar maupun pembentukan karakter anak. Semua
dapat terwujud di Lembaga PAUD jika pembelajarannya tidak menyimpang dari
rambu-rambu sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini dengan jenis
pelayanan yang lengkap dan utuh mencakup pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan serta perlindungan yang dilaksanakan
secara terintegrasi oleh
berbagai pihak penyelenggara, di
berbagai lokasi.
Kendala lain yang erat kaitannya dengan pendekatan holistik
integratif adalah rendahnya pemahaman para pengelola PAUD bahwa dalam mengembangkan
AUD harus utuh, menyeluruh. Bahwa anak
adalah satu kesatuan yang mempunyai serangkaian kebutuhan yang harus di penuhi
secara utuh, baik kebutuhan sosialnya, kebutuhan akan pendidikan, perkembangan,
serta pemenuhan kebutuhan gizi masing-masing individu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak merupakan suatu totalitas yang
utuh, maka pengembangannya harus dilakukan secara holistik (utuh dan
menyeluruh) dan tidak tersekat-sekat oleh ego sektoral. Sehingga perlu
dikembangkan strategi pengelolaan PAUD yang berbasis masyarakat secara holistik
(menyeluruh) serta terintegrasi. Disebut
Holistik-Integratif karena program
layanan yang diberikan tidak hanya bergerak dalam bidang pendidikan saja, namun
juga mencakup program layanan yang terkait dengan kesehatan dan gizi,
pengasuhan, serta perlindungan anak.
Oleh karena itu guna mewujudkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang handal disegala bidang maka diperlukan adanya
Pengembangan Pembelajaran (Kurikulum) dan Perangkat Bahan Ajar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) dengan pendekatan Holistik dan Integratif.
3.2 Saran
Sebagai tindak lanjut dari penyelenggaraan PAUD di tiap wilayah,
masyarakat hendaknya meningkatkan pemahaman akan pentingnya pengelolaan PAUD
dengan adanya pendekatan holistik integratif ini, memanfaatkan potensi lokal
lainnya yang memahami betul proses tumbuh kembang anak, sehingga system
pengelolaan dapat berjalan secara baik.
Pemerintah daerah sebagai penyambung lidah antara lembaga dan
pemerintah pusat harus ammpu memfasilitasi penyelenggaraan PAUD, baik dari segi
kurikulum, sarana prasarana, maupun sampai pada tingkat peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Misalnya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk
pendidik dan pengelola PAUD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar