counter

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kecerdasan Majemuk_Winarti_1313054065



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Gardner mengemukakan bahwa manusia mempunyai 9 kecerdasan diantaranya: kecerdasan linguistik, logika matematika, kinestetik, visual spasial, musikal, spiritual, naturalis, interpersonal dan intrapersonal. Gardner membuat kriteria dasar yang pasti untuk setiap kecerdasan agar dapat membedakan talenta atau bakat secara mudah sehingga dapat mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia baik anak-anak maupun orang dewasa. Kesembilan kecerdasan tersebut dapat dimiliki setiap individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak bisa berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagai pendidik, hendaknya dapat memberikan stimulasi dan pembinaan yang maksimal agar seluruh aspek kecerdasan, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.

Menurut Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah sehinga dapat menggerakkan jiwanya. Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu: Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun, Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya, Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film.


Pada makalah ini, kami akan memaparkan bagaimana seni dapat mengembangkan berbagai aspek kecerdasan yang dimiliki anak. Agar berbagai potensi yang dimiliki anak tersebut dapat berkembang secara optimal.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kecerdasan dan kecerdasan majemuk?
2.      Apakah yang dimaksud dengan seni?
3.      Apakah fungsi dan tujuan seni?
4.      Jenis permainan seperti apakah yang sesuai dengan kecerdasan majemuk berbasis seni?
5.      Apa saja manfaat dari permainan yang diberikan kepada anak tersebut?
6.      Apa saja tingkat pencapaian perkembangan AUD yang terdapat dalam permainan tersebut?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kecerdasan dan kecerdasan majemuk.
2.      Untuk mengetahui pengertian seni.
3.      Untuk mengetahui fungsi dan tujuan seni.
4.      Untuk mengetahui jenis permainan seperti apakah yang sesuai dengan kecerdasan majemuk berbasis seni.
5.      Untuk mengetahui manfaat dari permainan yang diberikan kepada anak.
6.      Untuk mengetahui tingkat pencapaian perkembangan AUD yang terdapat dalam permainan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kecerdasan dan Kecerdasan Majemuk
Sudjiono mengemukakan kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan dapat membantu seseorang untuk menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya. Kecerdasan sudah dimiliki sejak lahir dan terus menerus dapat dikembangkan hingga dewasa. pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui stimulasi pada kelima panca indranya.
Kecerdasan menurut Howard Gardner adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya atau suatu kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuhkembangkan. Sedangkan multiple intelegence (kecerdasan majemuk) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh tiap individu lebih dari satu macam. Menurut Howard Gardner setiap individu sembilan  jenis kecerdasan di dalam dirinya yang disebut kecerdasan majemuk (multiple intelligence).
Gardner mengungkapkan bahwa prestasi seseorang ditentukan juga oleh tingkat kecerdasannya (Inteligensi). Walaupun mereka memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan orang tuanya memberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan prestasinya, tetapi kecerdasan mereka yang terbatas tidak memungkinkannya untuk mencapai keunggulan. Tingkat kecerdasan (Intelegensi) bawaan ditentukan baik oleh bakat bawaan (berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh faktor lingkungan (termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah diperoleh seseorang; terutama tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai dampak kuat terhadap kecerdasan seseorang). Secara umum intelegensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk berpikir abstrak.
2. Untuk menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar.
3. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru.



2.2 Pengertian Seni
Menurut Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.

Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu: Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau audio art, misalnya seni musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun, Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya, Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film (dalam http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-dan-tujuan-seni.html).
2.3 Fungsi dan Tujuan Seni
1. Fungsi Religi atau Keagamaan.
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. Seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara kelahiran, kematian, pernikahan . Contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang).
2.  Fungsi Pendidikan.
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Angklung dan gamelan pun ada nilai pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya seni yang sering digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA.
3.  Fungsi Komunikasi.
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat, bisa dilihat dalam pagelaran wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.


4. Fungsi Rekreasi/Hiburan.
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
5.  Fungsi Artistik.
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer.
6.  Fungsi Guna (seni terapan).
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi (karya seni murni) ataupun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
7.  Fungsi Kesehatan (terapi).
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian. Pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.

2.3.2 Tujuan Seni
Tujuan seni adalah ada yang demi kepuasan pribadi, tuntutan keadaan, tujuan praktis untuk mencari uang, adapula yang demi kepentingan kesejahtraan umat manusia. Meskipun tujuannya amat beragam tetapi hakikat dari proses kreasi tersebut adalah terciptanya nilai-nilai kebaruan. Dikarenakan hasrat untuk menciptakan unsur kebaruan inilah sebuah karya seni memiliki makna untuk kehidupan yang lebih luas (dalam http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-dan-tujuan-seni.html).

Seorang menciptakan karya seni dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memilki arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapain tersebut terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang..



2.4 Jenis Permainan Yang Sesuai Dengan Kecerdasan Majemuk Berbasis Seni
Nama Permainan : Ceribel (Celup Jari Baru Tempel)
Usia                      : 4-6 Tahun
Pemain                 : Kelompok (2 orang atau lebih)
Alat dan Bahan    :
1.      Kertas HVS
2.      Lem atau Double Tip
3.      Cat Acrylic
4.      Gunting
5.      Sterofom (bisa diganti dengan yang lain)
6.      Air
7.      Piring Plastik (menyesuaikan)
Langkah Permainan:
1.      Guru menyiapkan alat dan bahan.
2.      Guru menjelaskan cara bermainnya.
3.      Guru memberikan contoh cara bermainnya.
4.      Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan kepada anak.
5.      Anak memilih warna yang diinginkan.
6.      Anak mencelupkan tangan ke dalam piring yang telah diisi air+pewarna.
7.      Anak menempelkan tangannya ke kertas HVS setelah itu kertas tersebut ditempel ke sterofom yang sudah diberi tanda penjumlahan dan pengurangan.
8.      Setelah kertas ditempel ke sterofom, anak diminta untuk meyebutkan hasil dari penjumlahan atau pengurangan tersebut.
9.      Kemudian guru dan anak menyanyikan lagu sesuai dengan penjumlahan atau pengurangan yang telah dikerjakan anak (seperti nada lagu 1+1).
10.  Setelah bernyanyi, anak diberikan hadiah berupa topi yang sudah dihias dengan berbagai gambar dan kata.
11.  Kemudian anak menyebutkan apa nama dari gambar tersebut dan mengejanya.
12.  Anak membereskan media bermainnya.
13.  Setelah itu anak mencuci tangan.
2.5 Manfaat Permainan
1.      Melatih Kecerdasan Linguistik.
2.      Melatih Kecerdasan Logika Matematika.
3.      Melatih Kecerdasan Visual dan Spasial.
4.      Melatih Kecerdasan Interpersonal
5.      Melatih Kecerdasan Intrapersonal
6.      Melatih Kecerdasan Kinestetik
7.      Melatih Kecerdasan Musikal
2.6 Tingkat Pencapaian Perkembangan AUD Yang Terdapat Dalam Permainan
Berdasarkan Peraturan Mentri 58, Tingkat pencapaian perkembangan anak usia 4-6 tahun sebagai berikut:
2.6.1        Motorik Kasar:
1.      Anak terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
2.      Anak dapat melakukan sesuatu secara terarah.
3.      Anak dapat memanfaatkan alat dan bahan permainan yang ada.
4.      Anak sudah dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi.

2.6.2        Motorik Halus
1.      Anak sudah dapat menjiplak bentuk.
2.      Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan.
3.      Anak dapat mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.
4.      Anak dapat menggambar sesuai gagasannya.
5.      Anak dapat meniru bentuk.
6.      Anak dapat menggunting sesuai pola.
7.      Anak dapat menempel dengan tepat.

2.6.3        Kognitif
1.      Anak dapat mengenal benda berdasarkan fungsi.
2.      Anak sudah dapat mengenal konsep.
3.      Anak dapat mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri.
4.      Anak dapat memecahkan masalah sederhana .
5.      Anak sudah dapat mengenali berbagai bentuk, warna, ukuran dan pola.
6.      Anak sudah dapat mengenal konsep bilangan, lambang bilangn dan lambang huruf.
7.      Anak sudah mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan.
8.      Anak sudah dapat menyebutkan lambang bilangan dan banyak benda 1-10.
9.      Anak sudah bisa mengurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya.
10.  Anak sudah bisa mengklasifikasikan warna, bentuk dan ukuran.


2.6.4        Bahasa atau Linguistik
1.      Anak sudah dapat menyimak perkataan orang lain.
2.      Anak sudah mengerti beberapa perintah yang diberikan bersamaan.
3.      Anak sudah mengenal perbendaharaan kata atau berkomunikasi secara lisan.
4.      Anak sudah dapat memahami aturan dalam sebuah permainan.
5.      Anak sudah dapat mengulang kalimat yang lebih kompleks.
6.      Anak sudah dapat menyusun kalimat dengan sederhana.
7.      Anak sudah dapat mengungkapkan idenya pada orang lain.
8.      Anak dapat menyebutkan kata-kata atau gambar yang ia kenal kepada orang lain.
9.      Anak sudah dapat membaca dan menulis.
10.  Anak sudah mengenal dan dapat menyebutkan simbol-simbol.

2.6.5        Sosial Emosional
1.      Anak sudah bisa mandiri, percaya diri dan menghargai orang lain.
2.      Anak mau berbagi, menolong dan membantu teman.
3.      Anak menunjukkan antusiasme dalam melakukan permainan.
4.      Anak suah bisa mengendalikan perasaan.
5.      Anak sudah bisa menaati aturan dalam permainan atau disiplin.
6.      Anak sudah bisa bersikap kooperatif dengan teman.
7.      Anak dapat mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi.
8.      Anak sudah mengenal tata krama dan sopan santun.
9.      Anak memiliki rasa bangga terhadap hasil karyanya sendiri.
10.  Anak memiliki sikap gigih (pantang menyerah).



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sudjiono mengemukakan kecerdasan merupakan kemampuan tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan dapat membantu seseorang untuk menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya. Kecerdasan sudah dimiliki sejak lahir dan terus menerus dapat dikembangkan hingga dewasa. pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui stimulasi pada kelima panca indranya.
Gardner mengemukakan bahwa manusia mempunyai 9 kecerdasan diantaranya: kecerdasan linguistik, logika matematika, kinestetik, visual spasial, musikal, spiritual, naturalis, interpersonal dan intrapersonal. Kesembilan kecerdasan tersebut dapat dimiliki setiap individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak bisa berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
Menurut Ki Hajar Dewantara seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni. Seni memiliki fungsi yaitu fungsi religi atau keagamaan, fungsi pendidikan, fungsi komunikasi, fungsi rekreasi/hiburan, fungsi artistik, fungsi guna (seni terapan), fungsi kesehatan (terapi). Seni juga memiliki tujuan yaitu meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memilki arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapain tersebut terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang.
3.2 Saran
Kepada para pembaca, khususnya calon pendidik ataupun pendidik hendaknya dapat memberikan stimulasi dan pembinaan yang maksimal agar seluruh aspek kecerdasan, pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun dapat mengembangkan atau mencakup berbagai kecerdasan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar