BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gardner mengemukakan
bahwa manusia mempunyai 9 kecerdasan diantaranya: kecerdasan linguistik, logika
matematika, kinestetik, visual spasial, musikal, spiritual, naturalis,
interpersonal dan intrapersonal. Gardner membuat kriteria dasar yang pasti
untuk setiap kecerdasan agar dapat membedakan talenta atau bakat secara mudah
sehingga dapat mengukur cakupan yang lebih luas potensi manusia baik anak-anak
maupun orang dewasa. Kesembilan kecerdasan tersebut dapat dimiliki setiap
individu, hanya saja dalam taraf yang berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga
tidak bisa berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Sebagai pendidik, hendaknya dapat memberikan stimulasi dan
pembinaan yang maksimal agar seluruh aspek kecerdasan, pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.
Menurut Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur,
volume dan gelap terang. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan
perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah sehinga dapat
menggerakkan jiwanya. Seni menurut
media yang digunakan terbagi 3 yaitu: Seni yang dapat dinikmati melalui media
pendengaran atau (audio art), misalnya seni
musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun,
Seni yang
dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya,
Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya
pertunjukan musik, pagelaran wayang,film.
Pada makalah ini, kami
akan memaparkan bagaimana seni dapat mengembangkan berbagai aspek kecerdasan
yang dimiliki anak. Agar berbagai potensi yang dimiliki anak tersebut dapat
berkembang secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan dan kecerdasan majemuk?
2. Apakah yang dimaksud dengan seni?
3. Apakah fungsi dan tujuan seni?
4. Jenis permainan seperti apakah yang sesuai dengan
kecerdasan majemuk berbasis seni?
5. Apa saja manfaat dari permainan yang diberikan
kepada anak tersebut?
6. Apa saja tingkat pencapaian perkembangan AUD yang
terdapat dalam permainan tersebut?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan dan
kecerdasan majemuk.
2. Untuk mengetahui pengertian seni.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan seni.
4. Untuk mengetahui jenis permainan seperti apakah yang
sesuai dengan kecerdasan majemuk berbasis seni.
5. Untuk mengetahui manfaat dari permainan yang
diberikan kepada anak.
6. Untuk mengetahui tingkat pencapaian perkembangan AUD
yang terdapat dalam permainan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kecerdasan dan Kecerdasan Majemuk
Sudjiono mengemukakan kecerdasan merupakan kemampuan
tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan dapat membantu
seseorang untuk menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya.
Kecerdasan sudah dimiliki sejak lahir dan terus menerus dapat dikembangkan
hingga dewasa. pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini
mungkin sejak anak dilahirkan melalui stimulasi pada kelima panca indranya.
Kecerdasan menurut Howard Gardner adalah suatu
kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai
budaya atau suatu kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat
ditumbuhkembangkan. Sedangkan multiple intelegence (kecerdasan majemuk) adalah
kecerdasan yang dimiliki oleh tiap individu lebih dari satu macam. Menurut Howard
Gardner setiap individu sembilan jenis kecerdasan di dalam dirinya yang disebut kecerdasan
majemuk (multiple intelligence).
Gardner mengungkapkan bahwa prestasi seseorang ditentukan
juga oleh tingkat kecerdasannya (Inteligensi).
Walaupun mereka memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan orang tuanya
memberi kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan prestasinya, tetapi
kecerdasan mereka yang terbatas tidak memungkinkannya untuk mencapai
keunggulan. Tingkat kecerdasan (Intelegensi) bawaan ditentukan baik oleh
bakat bawaan (berdasarkan gen yang diturunkan dari orang tuanya) maupun oleh
faktor lingkungan (termasuk semua pengalaman dan pendidikan yang pernah
diperoleh seseorang; terutama tahun-tahun pertama dari kehidupan mempunyai
dampak kuat terhadap kecerdasan seseorang). Secara umum
intelegensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan
untuk berpikir abstrak.
2. Untuk
menangkap hubungan-hubungan dan untuk belajar.
3. Kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru.
2.2
Pengertian Seni
Menurut Sudarmaji, seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur,
volume dan gelap terang. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara seni merupakan hasil keindahan sehingga
dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu
perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu
seni.
Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu: Seni yang dapat
dinikmati melalui media pendengaran atau audio art, misalnya seni
musik,seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun,
Seni yang
dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan
sebagainya, Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya
pertunjukan musik, pagelaran wayang,film (dalam http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-dan-tujuan-seni.html).
2.3
Fungsi dan Tujuan Seni
2.3.1
Fungsi Seni (dalam http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-dan-tujuan-seni.html)
sebagai
berikut:
1. Fungsi Religi atau Keagamaan.
Karya seni
sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana
muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. Seni juga sering digunakan untuk sebuah
upacara kelahiran, kematian, pernikahan . Contohnya : gamelan dalam upacara
Ngaben di Bali (gamelan luwang, angklung dan gambang).
2. Fungsi
Pendidikan.
Seni sebagai
media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Angklung dan gamelan pun
ada nilai pendidikannya karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial,
kerjasama dan disiplin. Karya seni yang sering digunakan untuk
pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film
ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA.
3. Fungsi Komunikasi.
Seni dapat
digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan, kebijakan
dan memperkenalkan produk kepada masyarakat, bisa dilihat dalam pagelaran
wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan
reklame.
4. Fungsi
Rekreasi/Hiburan.
Seni yang
berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan yang
khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
5. Fungsi Artistik.
Seni yang
berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersial, seperti : musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni
rupa kontemporer.
6. Fungsi
Guna (seni terapan).
Karya seni
yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi
(karya seni murni) ataupun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari
gerabah ataupun rotan.
7. Fungsi
Kesehatan (terapi).
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan,
seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi melalui
terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah
mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis
trauma pada suatu kejadian. Pada tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik
klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem
limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam
pikiran.
2.3.2 Tujuan Seni
Tujuan seni adalah
ada yang
demi kepuasan pribadi, tuntutan keadaan, tujuan praktis untuk mencari uang,
adapula yang demi kepentingan kesejahtraan umat manusia. Meskipun tujuannya
amat beragam tetapi hakikat dari proses kreasi tersebut adalah terciptanya
nilai-nilai kebaruan. Dikarenakan hasrat untuk menciptakan unsur kebaruan
inilah sebuah karya seni memiliki makna untuk kehidupan yang lebih luas (dalam http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/08/pengertian-fungsi-dan-tujuan-seni.html).
Seorang menciptakan karya seni dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memilki arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapain tersebut terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang..
2.4
Jenis Permainan Yang Sesuai Dengan Kecerdasan Majemuk Berbasis Seni
Nama Permainan : Ceribel (Celup Jari Baru Tempel)
Usia :
4-6 Tahun
Pemain :
Kelompok (2 orang atau lebih)
Alat dan Bahan :
1.
Kertas HVS
2.
Lem atau Double
Tip
3.
Cat Acrylic
4.
Gunting
5.
Sterofom (bisa
diganti dengan yang lain)
6.
Air
7.
Piring Plastik
(menyesuaikan)
Langkah Permainan:
1.
Guru menyiapkan
alat dan bahan.
2.
Guru menjelaskan
cara bermainnya.
3.
Guru memberikan
contoh cara bermainnya.
4.
Guru membagikan
alat dan bahan yang akan digunakan kepada anak.
5.
Anak memilih
warna yang diinginkan.
6.
Anak mencelupkan
tangan ke dalam piring yang telah diisi air+pewarna.
7.
Anak menempelkan
tangannya ke kertas HVS setelah itu kertas tersebut ditempel ke sterofom yang
sudah diberi tanda penjumlahan dan pengurangan.
8.
Setelah kertas
ditempel ke sterofom, anak diminta untuk meyebutkan hasil dari penjumlahan atau
pengurangan tersebut.
9.
Kemudian guru
dan anak menyanyikan lagu sesuai dengan penjumlahan atau pengurangan yang telah
dikerjakan anak (seperti nada lagu 1+1).
10. Setelah bernyanyi, anak diberikan hadiah berupa topi
yang sudah dihias dengan berbagai gambar dan kata.
11. Kemudian anak menyebutkan apa nama dari gambar
tersebut dan mengejanya.
12. Anak membereskan media bermainnya.
13. Setelah itu anak mencuci tangan.
2.5
Manfaat Permainan
1. Melatih Kecerdasan Linguistik.
2. Melatih Kecerdasan Logika Matematika.
3. Melatih Kecerdasan Visual dan Spasial.
4. Melatih Kecerdasan Interpersonal
5. Melatih Kecerdasan Intrapersonal
6. Melatih Kecerdasan Kinestetik
7. Melatih Kecerdasan Musikal
2.6
Tingkat Pencapaian Perkembangan AUD Yang Terdapat Dalam Permainan
Berdasarkan Peraturan Mentri 58, Tingkat pencapaian
perkembangan anak usia 4-6 tahun sebagai berikut:
2.6.1
Motorik Kasar:
1.
Anak terampil
menggunakan tangan kanan dan kiri.
2.
Anak dapat
melakukan sesuatu secara terarah.
3.
Anak dapat
memanfaatkan alat dan bahan permainan yang ada.
4.
Anak sudah dapat
melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi.
2.6.2
Motorik Halus
1.
Anak sudah dapat
menjiplak bentuk.
2.
Anak dapat
mengkoordinasikan mata dan tangan.
3.
Anak dapat
mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.
4.
Anak dapat
menggambar sesuai gagasannya.
5.
Anak dapat
meniru bentuk.
6.
Anak dapat
menggunting sesuai pola.
7.
Anak dapat
menempel dengan tepat.
2.6.3
Kognitif
1.
Anak dapat
mengenal benda berdasarkan fungsi.
2.
Anak sudah dapat
mengenal konsep.
3.
Anak dapat
mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri.
4.
Anak dapat
memecahkan masalah sederhana .
5.
Anak sudah dapat
mengenali berbagai bentuk, warna, ukuran dan pola.
6.
Anak sudah dapat
mengenal konsep bilangan, lambang bilangn dan lambang huruf.
7.
Anak sudah
mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan konsonan.
8.
Anak sudah dapat
menyebutkan lambang bilangan dan banyak benda 1-10.
9.
Anak sudah bisa
mengurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya.
10. Anak sudah bisa mengklasifikasikan warna, bentuk dan
ukuran.
2.6.4
Bahasa atau
Linguistik
1.
Anak sudah dapat
menyimak perkataan orang lain.
2.
Anak sudah
mengerti beberapa perintah yang diberikan bersamaan.
3.
Anak sudah
mengenal perbendaharaan kata atau berkomunikasi secara lisan.
4.
Anak sudah dapat
memahami aturan dalam sebuah permainan.
5.
Anak sudah dapat
mengulang kalimat yang lebih kompleks.
6.
Anak sudah dapat
menyusun kalimat dengan sederhana.
7.
Anak sudah dapat
mengungkapkan idenya pada orang lain.
8.
Anak dapat
menyebutkan kata-kata atau gambar yang ia kenal kepada orang lain.
9.
Anak sudah dapat
membaca dan menulis.
10. Anak sudah mengenal dan dapat menyebutkan
simbol-simbol.
2.6.5
Sosial Emosional
1.
Anak sudah bisa
mandiri, percaya diri dan menghargai orang lain.
2.
Anak mau
berbagi, menolong dan membantu teman.
3.
Anak menunjukkan
antusiasme dalam melakukan permainan.
4.
Anak suah bisa
mengendalikan perasaan.
5.
Anak sudah bisa
menaati aturan dalam permainan atau disiplin.
6.
Anak sudah bisa
bersikap kooperatif dengan teman.
7.
Anak dapat
mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi.
8.
Anak sudah
mengenal tata krama dan sopan santun.
9.
Anak memiliki
rasa bangga terhadap hasil karyanya sendiri.
10. Anak memiliki sikap gigih (pantang menyerah).
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sudjiono mengemukakan kecerdasan merupakan kemampuan
tertinggi yang dimiliki oleh manusia. Tingkat kecerdasan dapat membantu
seseorang untuk menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupannya.
Kecerdasan sudah dimiliki sejak lahir dan terus menerus dapat dikembangkan
hingga dewasa. pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini
mungkin sejak anak dilahirkan melalui stimulasi pada kelima panca indranya.
Gardner mengemukakan bahwa manusia mempunyai 9
kecerdasan diantaranya: kecerdasan linguistik, logika matematika, kinestetik,
visual spasial, musikal, spiritual, naturalis, interpersonal dan intrapersonal.
Kesembilan kecerdasan tersebut dapat dimiliki setiap individu, hanya saja dalam
taraf yang berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak bisa berdiri sendiri,
terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
Menurut Ki Hajar Dewantara seni merupakan hasil keindahan sehingga
dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu
perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu
seni. Seni memiliki fungsi
yaitu fungsi religi
atau keagamaan, fungsi pendidikan, fungsi komunikasi, fungsi rekreasi/hiburan, fungsi
artistik, fungsi guna (seni terapan), fungsi kesehatan (terapi). Seni juga
memiliki tujuan yaitu meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memilki
arti penting bagi generasi berikutnya. Di beberapa negara, pencapain tersebut
terlihat dari hadirnya karya besar bidang seni rupa dan terciptanya budaya
benda yang menjadi simbol kemajuan peradaban umat manusia sekarang.
3.2
Saran
Kepada para pembaca, khususnya calon pendidik
ataupun pendidik hendaknya dapat
memberikan stimulasi dan pembinaan yang maksimal agar seluruh aspek kecerdasan,
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana namun dapat mengembangkan atau mencakup berbagai kecerdasan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar